Kebersihan: Meraih barakah Tanah Suci dan refleksi untuk umat

Kebersihan: Meraih barakah Tanah Suci dan refleksi untuk umat

di saat jutaan umat Islam berkumpul untuk melakukan ibadah haji, bumi Mekah yang seharusnya menjadi simbol kesucian dan kebersihan kadang-kadang dicemari sampah berserakan. – AFP
Share on facebook
Share on twitter
Share on whatsapp
Share on email
Share on telegram

Dalam keheningan malam di Mekah, saat jemaah haji dari seluruh dunia berkumpul untuk melakukan ibadah di Tanah Suci, terdapat sebuah ironi yang menyakitkan hati. Tanah yang diinjak oleh jutaan umat Islam, yang datang dari seluruh penjuru dunia dengan harapan yang sama, untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, terkadang tampak tidak seperti yang kita bayangkan—kotor. Meskipun pekerja kebersihan dibayar dan bekerja keras siang malam, kenyataannya masih jauh dari harapan. Mengapa fenomena ini bisa terjadi? Dan mengapa negara-negara bukan Islam tampak lebih berhasil dalam menjaga kebersihan kawasan mereka? Cerminan Ironi dalam Kebersihan…

 

Sila Log Masuk atau Langgan untuk membaca berita sepenuhnya

 

Tidak mahu terlepas? Ikuti kami di

 

BERITA BERKAITAN

Teruskan membaca

Nikmati akses tanpa had serendah RM9.90 sebulan

Sudah melanggan? Log Masuk untuk membaca berita sepenuhnya