“Saat aku mati, saat kerandaku dibawa keluar jangan pernah kau fikir aku merindukan dunia ini. Janganlah meneteskan air mata, jangan meratapi atau menyesal. Aku tidak akan jatuh ke dalam sarang makhluk yang mengerikan. Ketika engkau melihat jenazahku diusung, janganlah menangis kerana kepergianku. Aku bukan pergi, aku sampai kepada cinta yang abadi.” Itu adalah antara petikan bait-bait syair oleh tokoh sufi berpengaruh dari Turkiye, Maulana Jalaludin Rumi yang lebih dikenali sebagai Rumi menjelang kematiannya pada 17 Disember 1273. Bagi penyair terkenal itu, kematian adalah jambatan yang menghubungkan orang yang mencintai dengan…
Sila Log Masuk atau Langgan untuk membaca berita sepenuhnya