Masjid ‘saksi bisu’ ancaman Jakarta tenggelam 2050 - Utusan Malaysia

Masjid ‘saksi bisu’ ancaman Jakarta tenggelam 2050

MASJID Wal Adhuna di Muara Baru, Jakarta Utara dikelilingi air laut sejak 2009. – AGENSI
Share on facebook
Share on twitter
Share on whatsapp
Share on email
Share on telegram

JAKARTA: Pagar dengan ketinggian sekitar lima hingga enam meter membataskan antara daratan dan laut di Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara.

Kawasan daratan ditandakan dengan tulisan ‘Tanah milik PT. Pelabuhan Indonesia II (Sunda Kelapa)’.

Sementara itu, di sebalik pagar tinggi, di tengah genangan air laut di pesisir Jakarta, terdapat sebuah bangunan yang telah rosak dan terbengkalai. Dari ciri-ciri reka bentuknya, terutama di bahagian bumbung, ba­ngunan itu adalah masjid.

CNN Indonesia bertemu salah seorang penduduk Muara Baru yang telah lama tinggal di kawasan itu, Kusmo, 47. Dia menceritakan bangunan yang terendam di air laut itu adalah Masjid Wal Adhuna.

Katanya, sudah 13 tahun masjid itu berkeadaan sedemikian.

Kusmo tidak tahu bila masjid itu dibina namun apa yang diinga­tinya adalah Masjid Wal Adhuna sudah ada sejak dia datang ke kawasan itu bersama orang tuanya pada 1984.

“Orang yang menge­tahui asal usul masjid itu sudah tiada. Tetapi ketika saya berusia 10 tahun, saya datang ke sini ikut ayah, masjid itu sudah ada,” jelasnya.

Menurut Kusmo, keadaan masjid itu ketika ini cukup berbeza ketika zaman kegemila­ngannya sebelum ini yang sentiasa diimarahkan oleh penduduk Gang Gudang Koja.

Namun jelasnya, aktiviti masyarakat di masjid mulai menurun ketika pelabuhan dipindahkan ke Sunda Kelapa pada 2008, lebih-lebih lagi berlaku peningkatan paras air laut yang mengancam masjid itu.

Daripada awalnya hanya pada paras pergelangan buku lali pada 2009, sekarang permukaan laut meningkat sehingga setengah meter.

Ekoran itu, pemerintah membuat tambak yang membatasi kawasan perumahan hingga ke pesisir menyebabkan Masjid Wal Adhuna terpisah dari daratan.

Masjid Wal Adhuna menjadi bukti kenaikan paras laut akibat pemanasan global.

Ia mencerminkan ramalan beberapa wilayah Jakarta akan tenggelam pada 2050.

Menurut Climate Central, wilayah Jakarta yang diramal akan tenggelam meliputi Jakarta Barat, Jakarta Utara, Jakarta Pusat dan Jakarta Timur selain wilayah utara Bekasi, Jawa Barat.

Ketua Jabatan Sumber Air Jakarta, Yusmada Faizal tidak menolak ancaman yang ‘mengintai’ di Jakarta.

Tidak mahu terlepas? Ikuti kami di

 

BERITA BERKAITAN

Teruskan membaca

Nikmati akses tanpa had serendah RM9.90 sebulan

Sudah melanggan? Log Masuk untuk membaca berita sepenuhnya