JAKARTA: Presiden Indonesia, Joko Widodo digesa supaya menilai semula kerja dan peranan Prabowo Subianto sebagai Menteri Pertahanan susulan tragedi kapal selam KRI Nanggala-402.
Lapor Tribunnews, perkara itu disampaikan oleh Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Arjuna Putra Aldino.
Katanya, tragedi yang menimpa 53 anak kapal selam Nanggala-402 tidak seharusnya berlaku sekiranya Kementerian Pertahanan memberi perhatian penuh terhadap Tentera Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Laut.
“Masalah peruntukan dana oleh Kementerian Pertahanan menjadi antara penyebab kepada tragedi Nanggala.
“Peruntukan bajet kementerian meningkat secara drastik saban tahun, namun tidak dapat menggantikan aset ketenteraan yang uzur seperti kapal selam Nanggala yang sudah digunakan sejak 1978,” katanya.
Sehubungan itu, Arjuna menegaskan prestasi Prabowo perlu dinilai bagi memastikan Kementerian Pertahanan dapat menyalurkan dana bagi kegunaan aset ketenteraan dengan sewajarnya.
Jelasnya, kementerian tersebut menerima peruntukan bajet tertinggi dalam pembentangan bajet Indonesia untuk setiap tahun.
Arjuna turut menegaskan TNI Angkatan Laut tidak memperoleh peruntukan dana yang mencukupi sedangkan Jokowi berhasrat menjadikan Indonesia sebagai kuasa maritim dunia.
“Kementerian Pertahanan di bawah pimpinan Prabowo dilihat tidak mencapai standard yang diharapkan,” ujarnya.